Jumat, 16 November 2012

VCLASS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN

http://www.4shared.com/account/home.jsp?sId=RuTPjTKEISFRsleN&&fau=1&ausk=Rb1kHjNUnpv0z3TN&hlfid=2914274956#dir=202675040


Jumat, 09 November 2012

Telematikan Dalam Dunia Teknologi Informasi Dan Penerapannya di E-Commerce


Kata “Telematika” diambil dari bahasa Perancis yaitu “TELEMATIQUE” yang kurang lebih dapat diartikan dengan :
“Bertemunya jaringan komunikasi dengan telnologi informasi”
 dari TELEMMATIQUE tersebut kemudian menjadi TELEMATICS dalam bahasa Inggris yang merupakan singkatan dari : “TELECOMMUNICATION and INFORMATICS” dimana hal ini adalah perpaduan dari konsep : Computing and Communication.
TELEMATIKA.
   Perkembangan telematika yang semakin canggih membuat mudah dalam pencarian informasi yang dibutuhkan. Komunikasi jarak jauh yang dapat mentrasmisikan sejumlah besar informasi dalam sekejap dan dapat menjangkau seluruh dunia, seakan-akan dunia berada dalam genggaman tangan.
1. Pengertian Telematika
Kata telematika berasal dari kata dalam Perancis yaitu telematique. Istilah ini pertama kali digunakan pada tahun 1978 oleh Simon Nora dan alin Minc dalam bukunya yang berjudul L’informatisation de la Societe.
Telematika adalah saran komunikasi jarak jauh melalui media elektromagnetik yang memiliki kemampuannya menstransmisikan sejumlah besar informasi dalam sekejap, dengan jangkauan seluruh dunia, dan dalam berbagai cara, yaitu dengan perantaraan suara (telepon, musik), huruf, gambar, dan data atau kombinasi-kombinasinya. Teknologi digital memungkinkan hal itu tersebut terjadi juga jasa telematika ada yang diselenggarakan untuk umum (online, internet), dan ada pula untuk keperluan kelompok tertentu atau dinas khusus (intranet).
Maka dapat disimpulkan telematika merupakan teknologi komunikasi jarak jauh yang menyampikan informasi satu arah, maupun timbal balik dengan sistem digital.
Menurut Wikipedia, Telematika adalah singkatan dari Telekomunikasi dan Informatika.
2. Contoh-contoh aplikasi telematika
Dalam hal komersil atau pun perdagangan, telematika menghadirkan konsep e-commerce tetap pada transaksi jual beli. Semua proses transaksi perdagangan dilakukan secara elektronik. Mulai dari memasang iklan pada berbagai situs atau web, membuat pesanan atau kontrak, mentransfer uang, mengirim dokumen, sampai membuat claim.
Luasnya wilayah e-commerce ini, bahkan dapat meliputi perdagangan internasional, menyangkut regulasi, pengiriman perangkat lunak (soft ware), erbankan, perpajakan, dan banyak lagi. E-commerce juga memiliki istilah lain, yakni e-bussines. Contoh dalam kawasan ini adalah toko online, baik itu toko buku, pabrik, kantor, dan bank (e-banking). Untuk yang disebut terakhir, sudah banyak bank yang melakukan transaksi melalui mobile phone, ATM, bahkan membeli pulsa.
Contoh lain Ragam bentuk dari telematika yang sering kita pakai di dunia perkuliahan adalah e-learning. Setiap mahasiswa diberi kemudahan dalam mengikuti perkuliahan jarak jauh mata kuliah tertentu tanpa harus on-site di kampus.

3. Contoh Penerapan Telematika
Ragam bentuk yang akan disajikan merupakan aplikasi yang sudah berkembang diberbagai sektor, maka tidak menutup kemungkinan terjadi tumpang tindih. Semua kegiatan dengan istilah work and play dapat menggunakan telematika sebagai penunjang kinerja usaha dalam semua sektor, sosial, ekonomi dan budaya. Bentuk-bentuk tersebut adalah :
a.  E-government
E-goverment dihadirkan dengan maksud untuk administrasi pemerintahan secara elektronik. Di Indonesia ini, sudah ada suatu badan yang mengurusi tentang telematika, yaitu Tim Koordinasi Telematika Indonesia (TKTI). TKTI mempunyai tugas mengkoordinasikan perencanaan dan mempelopori program aksi dan inisiatif untuk menigkatkan perkembangan dan pendayagunaan teknologi telematika di Indonesia, serta memfasilitasi dan memantau pelaksanaannya.
Tim tersebut memiliki beberapa target. Salah satu targetnya adalah pelaksanaan pemerintahan online atau e-goverment dalam bentuk situs/web internet. Dengan e-goverment, pemerintah dapat menjalankan fungsinya melalui sarana internet yang tujuannya adalah memberi pelayanan kepada publik secara transparan sekaligus lebih mudah, dan dapat diakses (dibaca) oleh komputer dari mana saja.
E-goverment juga dimaksudkan untuk peningkatan interaksi, tidak hanya antara pemerintah dan masyarakat, tetapi juga antar sesama unsur pemerintah dalam lingkup nasional, bahkan intrernasional. Pemerintahan tingkat provinsi sampai kabupaten kota, telah memiliki situs online. Contohnya adalah DPR, DKI Jakarta, dan Sudin Jaksel. Isi informasi dalam e-goverment, antara lain adalah profil wilayah atau instansi, data statistik, surat keputusan, dan bentuk interaktif lainnya.
b.  E-commerce
Prinsip e-commerce tetap pada transaksi jual beli. Semua proses transaksi perdagangan dilakukan secara elektronik. Mulai dari memasang iklan pada berbagai situs atau web, membuat pesanan atau kontrak, mentransfer uang, mengirim dokumen, samapi membuat claim.
Luasnya wilayah e-commerce ini, bahkan dapat meliputi perdagangan internasional, menyangkut regulasi, pengiriman perangkat lunak (soft ware), erbankan, perpajakan, dan banyak lagi. E-commerce juga memiliki istilah lain, yakni e-bussines. Contoh dalam kawasan ini adalah toko online, baik itu toko buku, pabrik, kantor, dan bank (e-banking). Untuk yang disebut terakhir, sudah banyak bank yang melakukan transaksi melalui mobile phone, ATM (Automatic Teller Machine – Anjungan Tunai Mandiri) , bahkan membeli pulsa.
c.  E-learning
Globalisasi telah menghasilkan pergeseran dalam dunia pendidikan, dalri pendidikan tatap muka yang konvensional ke arah pendidikan yang lebih terbuka. Di Indonesia sudah berkembang pendidikan terbuka dengan modus belajar jarah jauh (distance lesrning) dengan media internet berbasis web atau situs.
Kenyataan tersebut dapat dimungkinkan dengan adanya teknologi telematika, yang dapat menghubungkan guru dengan muridnya, dan mahasiswa dengan dosennya. Melihat hasil perolehan belajar berupa nilai secara online, mengecek jadwal kuliah, dan mengirim naskah tugas, dapat dilakukan.
Peranan web kampus atau sekolah termasuk cukup sentral dalam kegiatan pembelajaran ini. Selain itu, web bernuansa pendidikan non-institusi, perpustakaan online, dan interaksi dalam group, juga sangatlah mendukung. Selain murid atau mahasiswa, portal e-learning dapat diakses oleh siapapun yang memerlukan tanpa pandang faktor jenis usia, maupun pengalaman pendidikan sebelumnya.
Hampir seluruh kampus di Indonesia, dan beberapa Sekolah Menegah Atas (SMA), telah memiliki web. Di DKI Jakarta, proses perencanaan pembelajaran dan penilaian sudah melalui sarana internet yang dikenal sebagai Sistem Administrasi Sekolah (SAS) DKI, dan ratusan web yang menyediakan modul-modul belajar, bahan kuliah, dan hasil penelitian tersebar di dunia internet.
Bentuk telematika lainnya masih banyak lagi, antara lain ada e-medicine, e-laboratory, e-technology, e-research, dan ribuan situs yang memberikan informasi sesuai bidangnya. Di luar berbasis web, telematika dapat berwujud hasil dari kerja satelit, contohnya ialah GPS (Global Position System), atau sejenisnya seperti GLONAS dan GALILEO, Google Earth, 3G, dan kini 4G, kompas digital, sistem navigasi digital untuk angkutan laut dan udara, serta teleconference.
4. Pendukung/perangkat apa saja yang digunakan dalam telematika
Interface dalam telematika meliputi banyak hal,salah satu nya adalah video conference, Layanan video conference merupakan layanan komunikasi yang melibatkan video dan audio secara real time. Salah satu fitur yang terdapat pada interface telematika seperti : Aplikasi Berbasis Web (berteknologi internet) yang tidak perlu diinstall di setiap client dan bisa jalan di sistem operasi apapun (Open System). Interface dalam telematika meliputi banyak hal,salah satu nya adalah video conference, Layanan video conference merupakan layanan komunikasi yang melibatkan video dan audio secara real time. Teknologi yang digunakan untuk layanan video conference komersial pada awalnya dikembangkan di atas platform ISDN (Integrated Switch Digital Network) dengan standar H.320.
Perangkat-perangkat lainnya seperti :
LCD Proyektor 79, Printer LazerJet/DeskJet/BubleJet 25 30, Ploter 1 1, Scanner 4 5, Digitizer. Dari Aplikasi Keselamatan dan Keamanan misalnya: SOS, Kontrol Jarak Jauh, Tracking Otomatis, dll. Aplikasi navigasi informasi Trafiki, Cuaca, GPS, dll. Aplikasi komunikasi : Handfree, SMS dan MMS, Video Call, dll. Hiburan : Musik, Video, Game, dll. Di bidang kesehatan misalnya: Respon Kecelakaan, Rekam Medis, Manajemen Sumber Daya, konsultasi Jarak jauh, dll. Di bidang pemerintahan : Layanan Kependudukan, Catatan Sipil, SIM, dll. Bidang pendidikan : E-Learning, Informasi Akademik, Pendaftaran Online, dll. Sedangkan,Infrastruktur komunikasi untuk mendukung teknologi telematika antara lain adalah jaringan seluler (HP), jaringan Satelit, jaringan Siaran Radio/TV, jaringan Titik Akses dan lainnya.
·      Manfaat telematika bagi masyarakat antara lain:
1. Manfaat internet dalam e Business secara nyata dapat menekan biaya transaksi dalam berbisnis dan memberikan kemudahan dalam diversifikasi kebutuhan.
2. Manfaat internet dalam e Goverment bisa meningkatkan kinerja pemerintah dalam menyediakan informasi dan layanan untuk masyarakat.
3. Dalam bidang kesehatan dan juga pendidikan secara nyata juga telah memberikan nilai tambah bagi masyarakat luas.
4. Telematika cukup memberi warna tersendiri dalam perekonomian nasional. Ditandai dengan mulai maraknya sekelompok anak muda membangun bisnis baru menggunakan teknologi Internet, maka Indonesia tak ketinggalan dalam booming perdagangan elektronis / electronic commerce (e-commerce).
5. Pembangunan sektor Telematika diyakini akan memengaruhi perkembangan sektor-sektor lainnya. Sebagaimana diyakini oleh organisasi telekomunikasi dunia, ITU, yang konsisten menyatakan bahwa dengan asumsi semua persyaratan terpenuhi, penambahan investasi di sektor telekomunikasi sebesar 1% akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 3%. Hipotesis ini telah terbukti kebenarannya di Jepang, Korea, Kanada, Australia, negara-negara Eropa, Skandinavia, dan lainnya.
6. Sebagai core bisnis industry, perdagangan, efisensi dan peningkatan daya saing perusahaan.
·      KerugianTelematika:
1.  Tindakan kejahatan yang dilakukan dengan menggunakan media internet. Contohnya, tindakan yang disebut carding adalah cyber crime dengan cara mencuri data kartu kredit dari nasabah suatu bank, sehingga si pelaku carding (carder) dapat menggunakan data tersebut untuk keuntungan pribadi.
2.  Penyebaran virus atau malicious ware fraud atau penipuan yang menggunakan electronic mail sebagai alat penyebaran informasi bagi si penipu.
3.  Kejahatan Telematika sebagai Kejahatan Transnasional, Contoh kejahatan transnasional ini adalah human trafficking, penyelundupan orang, narkotika, atau teroris internasional.
4.  Kejahatan telematika merugikan individu,missal Lima orang hacker (penyusup) yang berada di Moskow telah mencuri sekitar 5400 data kartu kredit milik orang Rusia dan orang asing yang didapat dengan menyusup pada sistem komputer beberapa internet retailer.
5.  Kejahatan telematika merugikan Negara, misalnya: Serangan yang paling merugikan adalah pengrusakan yang dilakukan olehhacker asing pada situs Kementrian keuangan Romania pada tahun 1999, sehingga merugikan pemerintah Romania milyaran dollar. Serangan ini dilakukan dengan mengganti besaran kurs mata uang Romania sehingga banyak pembayar pajak online yang terkecoh dengan data yang telah diganti tersebut. Hanya sayangnya, kejahatan ini tidak berlanjut ke pengadilan karena tidak adanya hukum yang mengatur kejahatan telematika yang bersifat transnasional.
Semoga Telematika di indonesia bisa lebih berkembang lagi, bahkan semula kalangan bisa ikut serta dalam perkembangan telematika ini sesuai dengan kelebihan dan manfaat dari telematika tersebut.


Selasa, 03 Juli 2012

Surat Menyurat


A.    Arti Surat Menyurat
Surat adalah alat komunikasi yang mempergunakan bahasa tulisan di atas selembar kertas yang sangat erat hubungannya dengan kehidupan manusia. Agar komunikasi berfungsi secara efektif.
B.     Fungsi Surat Menyurat
Fungsi nya adalah sebagai berikut :
a)      Alat untuk menyampaikan pemberitahuan, permintaan, buah pikiran atau gagasan.
b)      Alat bukti tertulis (hitam di atas kertas), terkait masalah hukum.
c)      Alat untuk mengingat dalam konsep pengarsipan.
d)     Bukti historis / bukti sejarah
e)      Pedoman kerja (surat keputusan)
C.     Jenis-jenis Surat Menyurat
a)      Surat Pribadi
Surat Pribadi adalah surat yang dibuat yang dibuat oleh sesorang yang isinya menyangkut kepentingan pribadi. Tidak memiliki format penulisan yang baku sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan penulis surat. Misalnya surat perkenalan, surat cinta, dan lain-lain.
b)      Surat Niaga
Surat niaga adalah surat yang digunakan orang atau badan yang menyelenggarakan kegiatan usaha bisnis seperti perdagangan, perindustrian, dan usaha jasa. Misalnya surat pesanan, surat penwaran dan lain-lain.
c)      Surat Dinas
Surat dinas adalah surat yang isinya berkaitan dengan kepentingan tugas dan kegiatan dinas instansi. Surat dinas bersifat formal dan memiliki format penulisan yang baku. Misalnya surat edaran, surat perjalanan dinas, dan lain-lain

Selasa, 24 April 2012

PENGERTIAN LAPORAN

A.PENGERTIAN LAPORAN

 Laporan mempunyai peranan yang penting pada suatu organisasi karena dalam suatu organisasi dimana hubungan antara atasan dan bawahan merupakan bagian dari keberhasilan organisasi tersebut. Dengan adanya hubungan antara perseorangan dalam suatu organisasi baik yang berupa hubungan antara atasan dan bawahan, ataupun antara sesama karyawan yang terjalin baik maka akan bisa mewujudkan suatu sistem delegation of authority dan pertanggungjawaban akan terlaksana secara effektif dan efisien dalam organisasi. Pengertian laporan adalah bentuk penyajian fakta tentang suatu keadaan atau suatu kegiatan, pada dasarnya fakta yang disajikan itu berkenaan dengan tanggung jawab yang ditugaskan kepada si pelapor. Fakta yang disajikan merupakan bahan atau keterangan berdasarkan keadaan objektif yang dialami sendiri oleh si pelapor (dilihat, didengar, atau dirasakan sendiri) ketika si pelapor melakukan suatu kegiatan. Dalam pembuatan suatu laporan formal, bahasa yang digunakan haruslah bahasa yang baik, jelas dan teratur. Bahasa yang baik tidak berarti bahwa laporan itu mempergunakan gaya bahasa yang penuh hiasan, melainkan dari segi sintaksis bahasanya teratur, jelas memperlihatkan hubungan yang baik antara satu kata dengan kata yang lain dan antara satu kalimat dengan kalimat lain. Penggunaan kata ganti orang pertama dan kedua harus dihindari, kecuali penggunaan kata ”kami” bila yang menyampaikan laporan adalah suatu badan atau suatu tugas.

 B.DASAR-DASAR LAPORAN

 a.Pemberi Laporan Pertama-tama, laporan melibatkan orang atau pihak yang memberi laporan.    Pemberilaporan dapat berupa perseorangan, sebuah panitia yang ditugaskan untuk maksudtertentu. Laporan dapat pula dibuat oleh perorangan atau badan kepada seseorangatau instansi yang dianggap perlu mengetahuinya walaupun tidak diminta.Contohnya : seorang mahasiswa ditugaskan oleh dosennya untuk meneliti suatuobyek tertentu.
 b.Penerima Laporan Penerima laporan adalah orang atau badan yang menugaskan, atau orang atau badanyang dianggap perlu mendapatkan laporan.
 c.Tujuan Laporan Tujuan laporan pada umumnya berkisar pada hal-hal berikut : untuk mengatasi suatumasalah, untuk mengambil suatu keputusan yang lebih efektif, mengetahuikemajuan dan perkembangan suatu masalah, untuk mengadakan pengawasan dan perbaikan, untuk menemukan teknik-teknik baru, dan sebagainya.Pembuat laporan harus memperhatikan sungguh-sungguh tujuan laporan, sehingga pengarahan, ilustrasi, dan perincian diarahkan secara tepat kepada tujuan terakhir dari laporan tersebut.

 C.STRUKTUR / SISTEMATIKA LAPORAN

 a)Halaman Judul Halaman judul, memuat pokok atau topic laporan, orang atau badan yang akanmenerima laporan, orang atau badan yang membuat laporan dan penanggalanlaporan. Halaman judul hanya merupakan suatu label, sebuah etiket pengenal,sehingga gunakan judul yang pendek agar tidak mengaburkan pokok persoalan yangakan dilaporkan.
b)Surat Penyerahan Surat penyerahan berfungsi sebagai kata pengantar pada sebuah buku, sifat dan panjangnya berbeda-beda sesuai dengan tujuan dan sifat topiknya. Surat penyerahanmengandung fakta yang minimal diperlukan untuk membangkitkan perhatian pembaca terhadap laporan itu. Surat penyerahan merupakan suatu bentuk komunikasi yang sangat bersifat pribadi dari penulis kepada penerima laporan maka penulis dapat mempergunakannya untuk menyampaikan ucapan terima kasihnyakepada badan atau perorangan yang telah membantu dan dipakai juga untuk menyatakan harapannya tentang bermanfaatnya laporan itu.
c)Daftar Isi Daftar isi memuat rekapitulasi dari semua judul yang ada dalam laporan itu,sehingga para pembaca atau penerima laporan dapat segera mengetahui apa isilaporan itu.
 d)Ikhtisar dan Abstrak i.Abstrak (Abstract) Abstrak adalah suatu bagian uraian yang sangat singkat, jarang lebih panjangdari enam atau delapan baris, bertujuan untuk menerangkan kepada pembaca- pembaca aspek-aspek mana yang tercakup dalam sebuah uraian tanpa berusahamengatakan apa yang dibicarakan mengenai aspek-aspek itu. Abstrak Deskriptif dipakai dengan pengertian yang sama seperti dikemukakan di atas.Sebaliknya Abstrak Informatif dipaki dengan pengertian yang sama sepertiikhtisar. Abstrak hanya mengandung topik persoalan. ii.Ikhtisar (Summary) Ikhtisar merupakan suatu bagian dari tulisan yang menyampaikan suatuinformasi yang penting dari sebuah laporan dalam bentuk yang sangat singkat.Ikhtisar mengandung topik persoalan dan tujuan yang akan dicapai melaluitopik tadi. Kesingkatan yang merupakan cirri dari sebuah ikhtisar dibuat denganmeninggalkan pendahuluan, perincian, contoh ilustratif, dan lain-lain, kecualigagasan-gagasan utama.
 e)Pendahuluan Karena laporan merupakan sebuah dokumen yang akan disimpan dan berguna padamasa-masa mendatang, maka semua hal-ikhwal atau latar belakang yang mempunyaisangkut-paut dengan isi laporan harus dikemukakan pula secara jelas. Sebagai bahanuntuk menyusun Pendahuluan sebuah laporan atau unsur yang dianggap sebagailatar belakang dari masalah yang akan dilaporkan dapat dikemukakan beberapa hal berikut: tujuan laporan; mengapa sebuah laporan itu ditulis; siapa yang menyuruhatau memerintahkan membuat laporan itu; siapa saja yang ditugaskan untuk menyelidiki masalah tersebut dan melaporkannya; wilayah-wilayah mana saja yangtercakup; kapan tugas itu dilaksanakan dan kapan berakhir; dan dimana serta bagaimana penulis laporan mendapatkan informasi mengenai masalah tersebut.
 f)Isi Laporan Isi laporan menyangkut inti persoalan dan segala sesuatu yang bertalian langsungdengan persoalan tersebut. Isi laporan meliputi: hasil pengamatan mengenai fakta-fakta yang dilaporkan, pencocokan fakta dengan data yang telah ada sebelum satuantugas melaksanakan kewajibannya, semua masalah yang diperkirakan akan membantuatau menghambat pemecahan masalahnya, pembahasan dan hasil pembahasanmengenai pokok persoalan yang akan dilaporkan.Agar isi laporan dapat mencapai sasaran dan tidak ada hal-hal yang dilupakan,sebaiknya penulis laporan membuat suatu rencana (kerangka) yang jelas dan logisserta terarah. Fakta-fakta yang diajukan hendaknya dapat dipercaya, obyektif, jelas,lengkap, dan selalu diarahkan kepada tujuan yang akan dicapai.
g)Kesimpulan dan Saran Kesimpulan diturunkan dari fakta-fakta, dan lebih banyak mempersoalkan hubungan-hubungan logis, sedangkan Saran merupakan langkah atau alternatif-alternatif manayang dapat diambil supaya masalah itu dapat diatasi sebaik-baiknya. Dengandemikian saran-saran banyak atau sedikit dipengaruhi oleh sentuhan-sentuhanemosional. Bentuk kesimpulan tergantung dari isi laporan serta urutan penyajiannya. h)Bagian Pelengkap Bagian pelengkap dalam sebuah laporan adalah apendiks (lampiran-lampiran,termasuk di sini Surat Perintah atau Surat Tugas bagi orang yang membuat laporanitu, foto-foto, peta) dan bibliografi bila laporan itu dikaitkan dengan analisa ilmiahyang mempergunakan bahan-bahan pustaka.

 D.CONTOH LAPORAN RESMI 

Analisis Bahasa Baku dan Non Baku dalam Bahasa Indonesia

 PENDAHULUAN
Bahasa merupakan salah satu alat untuk mengadakan interaksi terhadap manusia yang lain. Jadi bahasa tersebut tidak dapat dipisahkan dengan manusia. Dengan adanya bahasa kita dapat berhubungan dengan masyarakat lain yang akhirnya melahirkan komunikasi dalam masyarakat. Bahasa Indonesia mempunyai sebuah aturan yang baku dalam penggunaanya, namun dalam prakteknya sering terjadi penyimpangan dari aturan yang baku tersebut. Kata-kata yang menyimpang disebut kata non baku. Hal ini terjadi salah satu penyebabnya adalah faktor lingkungan. Faktor ini mengakibatkan daerah yang satu berdialek berbeda dengan di daerah yang lain, walaupun bahasa yang digunakannya terhadap bahasa Indonesia. Saat kita mempergunakan bahasa Indonesia perlu diperhatikan dan kesempatan. Misalnya kapan kita mempunyai ragam bahasa baku dipakai apabila pada situasi resmi, ilmiah. Tetapi ragam bahasa non baku dipakai pada situasi santai dengan keluarga, teman dan di pasar, tulisan pribadi, buku harian. Ragam bahasa non baku sama dengan bahasa tutur, yaitu bahasa yang dipakai dalam pergaulan sehari-hari terutama dalam percakapan. Bahasa tutur mempunyai sifat khas yaitu: Bentuk kalimatnya sederhana, singkat, kurang lengkap, tidak banyak menggunakan kata penghubung Menggunakan kata-kata yang biasa dan lazim dipakai sehari-hari. Contoh: bilang, buku, pergi, biarin. Di dalam bahasa tutur, lagu kalimat memegang peranan penting, tanpa bantuan lagu kalimat sering orang mengalami kesukaran dalam memahami bahasa tutur. 
CIRI-CIRI BAHASA BAKU
Yang dimaksud dengan bahasa baku adalah salah satu bahasa yang dijadikan pokok, yang diajukan dasar ukuran atau yang dijadikan standar. Ragam bahasa ini lazim digunakan dalam: Komunikasi resmi, yakni dalam surat menyurat resmi, surat menyurat dinas, pengumuman-pengumuman yang dikeluarkan oleh instansi resmi, perundang-undangan, penamaan dan peristilahan resmi dan sebagainya. Wacan teknis seperti dalam laporan resmi, karang ilmiah, buku pelajaran, dan sebagainya. Pembicaraan didepan umum, seperti dalam ceramah, kuliah, pidato dan sebagainya. Pembicaran dengan orang yang dihormati dan sebagainya. Pemakaian (1) dan (2) didukung oleh bahasa baku tertulis, sedangkan (3) dan (4) didukung oleh ragam bahasa lisan. Ragam bahasa baku dapat ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut: Penggunaan Kaidah Tata Bahasa Kaidah tata bahasa normatif selalu digunakan secara eksplisit dan konsisten. Misalnya: Pemakaian awalan me- dan awalan ber- secara eksplisit dan konsisten. Misalnya Bahasa baku: - Gubernur meninjau daerah kebakaran - Pintu pelintasan kereta itu kerja secara otomatis Pemakaian kata penghubung bahwa ada karena dalam kalimat majemuk secara eksplisit. Misalnya: Bahasa baku - Ia tidak tahu bahwa anaknya sering bolos - Ibu guru marah kepada Sudin, ia sering bolos. Pemakaian pola frase untuk predikat; aspek + pelaku + kata kerja secara konsisten. Misalnya; Bahasa baku - Surat anda sudah saya terima - Acara berikutnya akan kami putarkan lagu-lagu perjuangan. Bahasa tidak baku - Surat anda saya sudah terima - Acara berikutnya akan kami putarkan lagu-lagu perjuangan. Pemakaian konstruksi sintesis. Misalnya: Bahasa bakU
 - Cantik sekali
- Lurus saja
- Masih kacau
- Uang
- Tidak mudah
- Diikat dengan kawat
 - Bagaimana kabarnya
Bahasa tidak baku
- Cantik banget
 - Lempeng saja
 - Masih sembratu
 - Duit
- Enggak gampang
 - Diikat sama kawat
 - Gimana kabarnya
Menghindari pemakaian unsur gramatikal dialek regional atau unsur gramatikal bahasa daerah. Misalnya: Bahasa baku
- Dia mengontrak rumah di Kebayoran lama
 - Mobil paman saya baru Bahasa tidak baku
 - Dia ngontrak rumah di Kebayoran lama
- Paman saya mobilnya baru.
 Penggunaan kata-kata baku Masuknya kata-kata yang digunakan adalah kata-kata umum yang sudah lazim digunakan atau yang perekuensi penggunaannya cukup tinggi. Kata-kata yang belum lazim atau masih bersifat kedaerahan sebaiknya tidak digunakan, kecuali dengan pertimbangan-pertimbangan khusus. Misalnya:
 Bahasa baku
- Cantik sekali
- Lurus saja
- Masih kacau
 - Uang
- Tidak mudah
 - Diikat dengan kawat
 - Bagaimana kabarnya
 Bahasa tidak baku
- Cantik banget
- Lempeng saja
- Masih sembratu
 - Duit
 - Enggak gampang
 - Diikat sama kawat
 - Gimana kabarnya
 Penggunaan Ejaan Resmi Dalam Ragam Tulisan Ejaan yang kini berlaku dalam bahasa Indonesia adalah ejaan yang disebut ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan (singkat EyD) EyD mengatur mulai dari penggunaan huruf, penulisan kata, penulisan partikel, penulisan angka penulisan unsur serapan, sampai pada penggunaan tanda baca. Misalnya:
Bahasa baku
- Bersama-sama
- Melipatgandakan
- Pergi ke pasar
- Ekspres
 - Sistem Bahasa tidak baku
 - Bersama-sama
- Melipat gandakan
- Pergi ke pasar
- Ekspres, espres
- Sistem Penggunaan
Lafal Baku Dalam Ragam Lisan Hingga saat ini lafal yang benar atau baku dalam bahasa Indonesia belum pernah ditetapkan. Tetapi ada pendapat umum bahwa lafal baku dalam bahasa Indonesia adalah lafal yang besar dari ciri-ciri lafal dialek setempat atau lafal daerah
Bahasa baku
- Atap
- Menggunakan
 - Pendidikan
- Kalaw
- Habis
- Dengan
- Subuh
 - Senin
 - Mantap
 - Pergi
- Hilang
- Dalam
Bahasa tidak baku
 - Atep
- Menggaken
- Pendidi’an
 - Kalo,kalo’
 - Abis
 - Dengen
- Sebueh
 - Senen
 - Mantep
 - Pigi
 - Ilang
- Dalem
 Penggunaan Kalimat Secara Efektif Maksudnya, kalimat-kalimat yang digunakan dapat dengan tepat menyampaikan pesan dengan pembicaraan atau tulisan kepada pendengar atau pembaca, persis seperti yang dimaksud pembicara atau penulis. Keefektifan kalimat ini dapat dicapai antara lain dengan: Susunan kalimat menurut aturan tata bahasa yang benar, misalnya; Bahasa baku - Pulau Buton banyak menghasilkan aspal - Tindakan-tindakan itu menyebabkan penduduk merasa tidak aman dan keluarganya merasa tidak aman. Bahasa tidak baku - Di pulau Buton banyak menghasilkan aspal - Tindakan-tindakan itu menyebabkan penduduk merasa tidak aman dan keluarganya. Adanya kesatuan pikiran dan hubungan yang logis didalam kalimat. Misalnya: Bahasa baku - Dia datang ketika kami sedang makan - Loket belum dibuka walaupun hari sudah siang. Bahasa tidak baku - Ketika kami sedang makan dia datang - Loket belum dibuka dan hari tidak hujan. Penggunaan kata secara tepat dan efisien. Misalnya: Bahasa baku - Korban kecelakaan lalu lintas bulan ini bertambah - Panen yang gagal memaksa kita mengimpor beras Bahasa tidak baku - Korban kecelakaan bulan ini naik - Panen gagal memungkinkan kita mengimpor beras Penggunaan pariasi kalmat atau pemberian tekanan pada unsur kalimat yang ingin ditonjolkan, misalnya: Kalimat biasa - Dia pergi dengan diam-diam - Dengan pisau dikupasnya mangga itu Kalimat bertekanan - Dengan pisau dikupasnya mangga itu Kalimat bertekanan - Pergilah daia dengan diam-diam

 KESIMPULAN
 Bahasa baku adalah salah satu ragam bahasa yang dijadikan pokok ajuan, yang dijadikan dasar ukuran atau yang dijadikan standar. Ragam bahasa baku bahasa Indonesia memang sulit untuk dijalankan, atau yang digunakan karena untuk memahaminya daya nalar yang tinggi. Dengan menggunakan ragam bahasa baku, seorang akan menaikkan prestasinya.

 DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal, E. 1985.Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Antar Kota. __________, 1983. Inilah Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar. Jakarta. __________, 1985. Inilah Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia. __________, 1993. Pembukaan Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. Badudu, J.S. 1994. Tata Bahasa Praktis Indonesia. Jakarta: Bhrata Media. Char, Abdul. 1989. Tata Bahasa Indonesia. Ende Flores: Nusa Indah. Keraf, Gorys. 1992. Tanya Jawab Ejaan Bahasa Indonesia Untuk Umum. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1979. Pedoman Umum Ejaan yang Disempurnakan. Jakarta: Balai Pustaka

Jumat, 30 Maret 2012

PENULISAN ILMIAH DALAM PERGURUAN TINGGI

KARYA TULIS
“ Proses Perubahan Tenaga Potensial dari Uap menjadi Tenaga Listrik di Dalam Sistem PLTU “

A.Latar Belakang

Kami memilih bidang ketenaga-listrikan ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran, khususnya kami sendiri sebagai peneliti dan umumnya kepada teman-teman kami siswa-siswi SMA Islam PB Soedirman. Bidang yang kami pilih untuk diteliti adalah bagaimana proses perubahan tenaga uap menjadi tenaga listrik.
Ketenaga-listrikan di Indonesia merupakan suatu objek vital nasional yang harus dijaga dan dipahami oleh setiap masyarakat. Salah satu wujud dari kepedulian untuk memahami ketenaga-listrikan adalah dengan mengetahui betapa rumitnya proses suatu tenaga uap untuk di ubah menjadi tenaga listrik. Dengan begitu kita harus menimbulkan rasa kepedulian kita untuk menjaga dan emmanfaatkan energi sebaik-baiknya dan se-efisien mungkin. Contohnya dengan cara menghemat listrik dll.

B.Perumusan Masalah

Perumusan masalah karya tulis yang kami beri judul “Proses Perubahan Tenaga Potensial dari Uap menjadi Tenaga Listrik di Dalam Sistem PLTU” adalah :
1.Bagaimana proses mengubah tenaga potensial dari uap bertekanan tinggi menjadi tenaga listrik di dalam system PLTU ?
2.Alat apa saja yang digunakan dalam proses perubahan tenaga potensial dari uap menjadi tenaga listrik ?
3.Apa fungsi dari masing-masinh alat tersebut ?
4.Bagaimana caranya mengubah air menjadi uap yang bertekanan tinggi yang merupakan tenaga penggerak turbin uap ?

C.Tujuan Penulisan

Tujuan penyusunan karya tulis yang berjudul “Proses Perubahan Tenaga Potensial dari Uap menjadi Tenaga Listrik di Dalam Sistem PLTU” adalah :
1.Sebagai syarat untuk mengikuti UAS dan UN di SMA Islam PB Soedirman.
2.Memberikan informasi kepada pembaca mengenai Proses Perubahan Tenaga Potensial dari Uap menjadi Tenaga Listrik di Dalam Sistem PLTU.
3.Menambah wawasan pembac mengenai betpa kompleksnya peralatan-peralatan yang digunakan dalam system PLTU.

D.Metode Penulisan

Metode karya tulis yang berjudul “Proses Perubahan Tenaga Potensial dari Uap menjadi Tenaga Listrik di Dalam Sistem PLTU” adalah :
1.Studi Lapangan
Metode studi lapangan, yaitu kami mendatangi langsung tempat-tempat yang menjadi bahan pembahasan karya tulis ini, mulai dari melihat langsung objek yang kami teliti ( PLTU Muara Karang – PT. PJB UP Muara Karang, Pluit-Jakarta Utara ) sampai mencari bahan yang mendukung karya tulis kami.
2.Studi Pustaka
Metode studi pustaka, yaitu kami mengumpulkan data dari berbagai sumber seperti mendatangi langsung sumber informasi, internet, brosur dan buku-buku serta limbah di PLTU Muara Karang sebagai sumber pembuatan karya tulis ini.

E.Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dari karya tulis kami yang berjudul “Proses Perubahan Tenaga Potensial dari Uap menjadi Tenaga Listrik di Dalam Sistem PLTU” terdiri dari Tiga ( 3 ) BAB yaitu :
1.BAB I Pendahuluan yang berisikan latar belakang, perumusan masalah, tujuan penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan.
2.BAB II Pembahasan yang merupakan isi dari proses perubahan tenaga potensial dari uap menjadi tenaga listrik di dalam sistem PLTU tersebut.
3.BAB III Penutup yang merupakan kesimpulan dari pembahasan karya tulis ini.

A.Pengertian Karya Tulis

Karya tulis adalah karangan yang mengetengahkan hasil pikiran, hasil pengamatan, tinjauan dalam bidang tertentu. yang disusun secara sistematis. Karya tulis juga dapat dikatakan tulisan yang membahas masalah tertentu berdasarkan pengamatan, secara sistematis dan terarah.
Karya tulis memiliki ciri tertentu yaitu logis , sistematis, dan obyektif. Karya tulis dikatakan logis apabila data, argumen, penjelasan yang dikemukakan diterima oleh akal. Sistematis, setiap permasalahan yang diuraikan disusun secara teratur, runtut, dan tidak tumpang tindih. Obyektif adalah alasan, keterangan , penjelasan dan uraian-uraian yang dikemukakan sesuai apa adanya .

B.Langkah-langkah dan format membuat Karya Tulis
Pendahuluan
- Latar belakang masalah
- Batasan masalah
- Tujuan masalah
- Metode masalah
- Sistematika penulisan





( RIWAYAT HIDUP )
C.V.

DATA RIWAYAT DIRI
Nama Lengkap : Indah Prihartati
Nama Panggilan : Indah
Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 11 April 1991
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Anak ke : 1
Status dalam keluarga : Anak Kandung
Alamat : Jl. Dana Karya RT.004 RW. 08
Kelurahan Gedong , Kecamatan Pasar Rebo
Jakarta-Timur 13760
Golongan Darah : B

DATA RIWAYAT SEKOLAH
Asak TK : Tat Twam Asi
Alamat sekolah : Komplek Depsos Pasar Rebo
Jakarta-Timur
Asal SD : SD Kartika XI-I
Alamat sekolah : Jl. Anyelir, Cijantung II
Pasar Rebo Jakarta-Timur
Asal SMP : SMP Islam PB Soedirman
Alamat sekolah : Jl. Raya Bogor KM.24 Jakarta-Timur
Surat Tanda Lulus ( STL ) SMP/MTs.
a. Tahun : 2006
b. Nomor : DN01 DI 0044006
Asal SMA : SMA Islam PB Soedirman
Alamat sekolah : Jl. Raya Bogor KM.24 Jakarta-Timur
Surat Tanda Lulus ( STL ) SMA/MTs.
a. Tahun : 2009
b. Nomor : DN01 MA 0016314

DATA RIWAYAT ORANG TUA
Nama Ayah : Agus Kurniadi
Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 26 Maret 1961
Pendidikan Terakhir : SMEA
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Nama Ibu : Tetty Omsyah
Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 06 Agustus 1964
Pendidikan Terakhir : SMEA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat Orang Tua : Jl. Dana Karya RT.004 RW. 08
Kelurahan Gedong , Kecamatan Pasar Rebo
Jakarta-Timur 13760

Rabu, 14 Maret 2012

PENALARAN, INDUKTIF & DEDUKTIF



A.PENALARAN

Penalaran merupakan proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (observasi empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk akan proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
Dapat juga di artikan sebagai proses berpikir manusia untuk menghubungkan hubungan data atau fakta yang ada sehingga sampai pada suatu kesimpulan disebut penalaran. Dalam karangan penalaran berarti penggunaan pikiran untuk suatu kesimpulan yang dituangkan dalam bentuk tertulis. Dengan penalaran yang tepat, hal-hal yang akan dituangkan dalam karangan menjadi kuat. Penyajian materi karangan akan sesuai dengan jalan pikiran yang tepat. Oleh karena itu, setiap pengungkapan harus dipertimbangkan terlebih dahulu agar hal-hal yang tidak tepat tidak masuk dalam karangan.
Penalaran yang baik berarti ketepatan pengorganisasian dan penyajian semua gagasan. Segala pernyataan benar-benar kuat dan dapat dipertanggung jawabkan, tanpaa meragukan pembaca. Alasan-alasan yang dikemukakan merupakan hal yang dapat diterima.
Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence). Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi. Penalaran tersebut dapat dikarenakan adanya sebab akibat yang terjadi di lingkungan sekitar

•KONSEP DAN SIMBOL DARI PENALARAN

Penalaran juga merupakan aktivitas pikiran yang abstrak, untuk mewujudkannya diperlukan simbol. Simbol atau lambang yang digunakan dalam penalaran berbentuk bahasa, sehingga wujud penalaran akan berupa sebuah argumen.
Kesimpulannya dari pernyataan atau konsep adalah abstrak dengan simbol berupa kata, sedangkan untuk proposisi simbol yang digunakan adalah kalimat (kalimat berita) dan penalaran menggunakan simbol berupa argumen. Argumenlah yang dapat menentukan kebenaran konklusi dari premis.
Berdasarkan paparan di atas jelas bahwa tiga bentuk pemikiran manusia adalah aktivitas berpikir yang saling berkait. Tidak ada ada proposisi tanpa pengertian dan tidak akan ada penalaran tanpa proposisi. Bersama – sama dengan terbentuknya pengertian perluasannya akan terbentuk pula proposisi dan dari proposisi akan digunakan sebagai premis bagi penalaran. Atau dapat juga dikatakan untuk menalar dibutuhkan proposisi sedangkan proposisi merupakan hasil dari rangkaian pengertian.

•SYARAT-SYARAT KEBENARAN DALAM SEBUAH PENALARAN

Jika seseorang melakukan penalaran, maksudnya tentu adalah untuk menemukan kebenaran. Kebenaran dapat dicapai jika syarat – syarat dalam menalar dapat dipenuhi.
•Suatu penalaran bertolak dari pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang akan sesuatu yang memang benar atau sesuatu yang memang salah.
•Dalam penalaran, pengetahuan yang dijadikan dasar konklusi adalah premis. Jadi semua premis harus benar. Benar di sini harus meliputi sesuatu yang benar secara formal maupun material. Formal berarti penalaran memiliki bentuk yang tepat, diturunkan dari aturan – aturan berpikir yang tepat sedangkan material berarti isi atau bahan yang dijadikan sebagai premis tepat.

•CONTOH PENALARAN

Dimana hati nurani kita bicara. Jika ada seorang nenek-nenek tua yang sedang mengalami kesulitan maka kita rasa peduli kita akan tumbuh dan penalaran kita akan berjalan bahwa kita harus menolong nenek-nenek tua tersebut.

Referensi :
•http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran
•http://kelasmayaku.wordpress.com/2010/09/22/penalaran-induksi/

B.METODE PENALARAN INDUKTIF

a.Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum.

b.Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti.

c.Generalisasi adalah bentuk dari metode berpikir induktif.

 CONTOH PENALARAN INDUKTIF

Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti. Generalisasi adalah bentuk dari metode berpikir induktif.

•Jika dipanaskan, besi memuai.
•Jika dipanaskan, emas memuai.
•Jika dipanaskan, platina memuai.
•Jika dipanaskan, logam memuai.
•Jika ada udara, hewan akan hidup.
•Jika ada udara, tumbuhan akan hidup.
•Jika ada udara mahkluk hidup akan hidup.

Referensi :
•http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran
•http://www.penalaran-unm.org/index.php/artikel-nalar/wacana/173.html?task=view

C.METODE PENALARAN DEDUKTIF

Deduksi ialah proses pemikiran yang berpijak pada pengetahuan yang lebih umum untuk menyimpulkan pengetahuan yang lebih khusus. Penalaran deduktif adalah suatu penalaran yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus. Metode ini diawali dari pebentukan teori, hipotesis, definisi operasional, instrumen dan operasionalisasi. Dengan kata lain, untuk memahami suatu gejala terlebih dahulu harus memiliki konsep dan teori tentang gejala tersebut dan selanjutnya dilakukan penelitian di lapangan. Dengan demikian konteks penalaran deduktif tersebut, konsep dan teori merupakan kata kunci untuk memahami suatu gejala.

•CONTOH PENALARAN DEDUKTIF

Sebuah sistem generalisasi.
Laptop adalah barang eletronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroperasi, DVD Player adalah barang elektronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroperasi,
Generalisasi : semua barang elektronik membutuhkan daya listrik untuk beroperasi.

Referensi :
•http://nopi-dayat.blogspot.com/2010/03/penalaran-deduktif.html